Memperbaiki roda dan ban
Kemampuan yang Diuji
Menyebutkan jenis ban dan mengidentifikasi dimensi/ukuran ban
Untuk menahan beban vertikal dan horisontal, beban kendaraan, pengereman dan berbagai macam tenaga yang tertumpu pada kendaraan maka diperlukan pelek roda dan ban. Pelek roda dan ban ini pada manusia dapat diumpamakan sebagai kaki dan sepatu. Roda dipasangkan pada hub atau poros (axle shaft) dengan menggunakan empat atau enam buah baut tanam (hub bolt). Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan.
A. Pelek Roda (disc wheel)
Pelek roda dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Pada umumnya ada dua tipe:
1) Pelek Baja Press (pressed-steel disc wheel) ini terdiri dari rim yang dilas. Disc dibuat dari lembaran baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata.
2) Pelek Dari Bahan Campuran Besi Tuang (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran biasanya dari aluminium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan menambah penampilan kendaraan.
B. Sistem Kode Spesifikasi Pelek
Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya meliputi lebar, bentuk dan diameter pelek.
Misalnya : 5.50 F x 15 SDC
Keterangan :
5.50 : Lebar pelek (dalam inchi)
F : Bentuk flens pelek
15 : Diameter pelek (dalam inchi)
SDC : Tipe rim
Penggunaan pelek (atau rim) yang betul akan bermanfaat bagi kemampuan ban yang dipakai dan keamanan dalam mengendarai mobil. Menurut standard industri Jepang yang disebut JIS (Japanese Industrial Standard) pelek dibagi menjadi enam kategori sebagai berikut :
Nama Singkatan Umumnya digunakan
Divided Type Rim D.T. mobil kecil, mesin pertanian,kendaraan industri (forklift)
Drop Center Rim D.C. untuk mobil sedan dan truk kecil
Wide Drop Center Rim W.D.C. untuk mobil sedan dan truk kecil
Semi Drop Center Rim S.D.C. untuk truk-truk kecil
Flat Base Rim I.R. truk besar dan bus
C. Ban (tire)
Fungsi ban :
Menopang seluruh berat kendaraan
Bersentuhan langsung dengan permukaan jalan dan memindahkan gerakan untuk daya pengereman ke jalan dengan kata lain mengontrol gerak awal, percepatan, perlambatan, pengereman serta belokan.
Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata bekerja dengan menggunakan spring / pegas untuk mempermudah gerakan naik dan turun
1) Konstruksi ban
• Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan
• Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi carcass terhadap kerusakan dari luar
• Shoulder merupakan daerah diantara tread dan side well (dinding samping) ban
• Bead untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead
• Breaker adalah lapisan yang terletak diantara carcass dengan tread yang memperkuat daya rekat keduanya
• Inner tube untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban melalui air valve yang menonjol keluar melalui lubang pada pelek dan menjadi satu dengan ban dalam
• Belt (Rigid Breaker) adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan carcass dengan kuat
• Inner liner merupakan lapisan karet di dalam ban radial yang menahan tekanan udara di dalam ban dimana air valve langsung terpasang pada pelek roda
• Reinforcing rubber merupakan pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead (memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga)
• Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan
• Bead Wires adalah kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban ke pelek
• Chafer merupakan lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena gesekan dengan pelek
2) Klasifikasi ban
2.1 Klasifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass :
a) Ban Bias (bias ply tire) :
b) Ban Radial (radial ply tire)
Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk / belt (rigid breaker) searah lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid
2.2 Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara
a) Ban Biasa Dengan Ban Dalam (Tube Type) Di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil (air valve) yang menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam. Sidewall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa.
b) Ban Tubeless (ban tanpa ban dalam) tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara. Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam, maka pentil (air valve) langsung dipasang pada pelek.
2.3 Klasifikasi menurut tread pattern ban
Tujuan tread patterns adalah :
• Untuk meningkatkan pengereman, pengendalian, dan tenaga tarik.
• Untuk meningkatkan pengontrolan dan kestabilan.
• Untuk menyebarkan panas ban.
• Untuk mengurangi kebisingan.
• Untuk meningkatkan kenyamanan mengendarai.
1.Pola Rib
2.Pola Lug
3) Sistem kode spesifiksi ban
3.1 Penandaan JIS (Japanese Industrial Standard), misalnya :
Ban dengan ban dalam : 6.45 – S – 14 – 4PR
Keterangan :
6.45 : Lebar ban dalam inchi untuk ban bias dalam mili meter untuk ban radial (tire width)
S : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)
14 : Diameter pelek dalam inchi (wheel rim diameter)
4PR : Kekuatan ban PR (ply rating) biasanya memakai4 lapisan benang
Ban tubeless
185 / 70 – H – R – 13
Keterangan :
185 : Lebar ban dalam inchi untuk ban bias dalam mili meter untuk ban radial (tire width)
70 : Aspect ratio (tinggi, lebar ban) dalam persen
H : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)
R : Konstruksi jenis ban tipe radial
13 : Diameter pelek dalam inchi (wheel rim diameter)
3.2 Penandaan ISO (International Organization for Standardization)
195 / 60 – R – 14 – 85 – H
Keterangan :
195 : Lebar ban (tire width) 195mm
60 : Aspect ratio 60%
R : Konstruksi jenis ban tipe radial
14 : Diameter pelek 14 inchi
85 : Kapasitas mengangkut beban (load index)
H : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)
3.3 Penandaan ban cadangan bertekanan tinggi dalam penandaan JIS. Sebagai contoh, ban cadangan bertekanan tinggi ditandai seperti “T125/70D15” seperti yang dijelaskan dibawah ini :
T 125 / 70 D 15
T : ban jenis T, dan kedudukan T “sementara”
125 : lebar total dari ban, dan satuannya mm
70 : aspect ratio, dan satuannya %
D : konstruksi bias
15 : diameter rim ban, dan satuannya adalah inci
kode angka Load index
62 beban maksimal 265 Kg.
63 beban maksimal 272 Kg.
64 beban maksimal 265 Kg.
66 beban maksimal 300 Kg.
68 beban maksimal 315 Kg.
70 beban maksimal 335 Kg.
73 beban maksimal 365 Kg.
75 beban maksimal 387 Kg.
80 – 89 beban maksimal 450 – 580 Kg.
90 – 100 beban maksimal 600 – 800 Kg
kode huruf
Q kecepatan maksimal = 160 km/jam.
S kecepatan maksimal = 180 km/jam.
T kecepatan maksimal = 190 km/jam.
U kecepatan maksimal = 200 km.jam.
H kecepatan maksimal = 210 km/jam.
V kecepatan maksimal = 240 km/jam.
W kecepatan maksimal = 270 km/jam.
Y kecepatan maksimal = 300 km/jam.
Z kecepatan di atas = 240 km/jam.
copas soal berikut ini
Sk. Memperbaiki roda dan ban
1. Di bawah yang bukan merupakan tipe pelek menurut standart jepang adalah …..
A. Divided Type Rim
B. Flat Base Rim
C. Drop Center Rim
D. Wide Drop Center Rim
E. Device Center Rim
2. Pelek dengan kode 5.00 S x 20 FB yang menunjukkan tipe pelek adalah …..
A. 5.00
B. x
C. S
D. 20
E. FB
3. Istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban berdasarkan pada kekuatan serat katun adalah
A. aspect ratio
B. load index
C. tire width
D. capacity code
E. play rating
4. Untuk mencegah robeknya ban dari pelek karena berbagai gaya yang bekerja adalah …..
A. carcass
B. sidewall
C. shoulder
D. air valve
E. bead
5. Berikut ini yang bukan merupakan bagian dari ban radial adalah …..
A. rigid breaker
B. bead wires
C. inner liner
D. chafer
E. inner tube
6. Di bawah yang bukan merupakan keuntungan dari ban radial adalah …..
A. Daya pengereman lebih baik
B. Hambatan gesekan (rolling resistance) kecil dan ketahanan ban pada kecepatan tinggi lebih baik
C. Hemat bahan baker
D. Umur pemakaian lebih lama dan stabilitas pengendalian baik
E. Pada kecepatan rendah kenyamanannya baik dan pengemudian terasa ringan
7. Tapak ban (tread pattern) tipe rib and lug ditunjukkan pada gambar …..
B
C.
D.
8. Untuk kode ban T 115 / 70 D 14 yang menunjukkan penggunaan sementara adalah
A. 70
B. 14
C. 115
D. D
E. T
9. Menurut ISO kode ban 195 / 60 R 14 85 H aspect ratio ditunjukkan oleh …..
A. 195
B. 14
C. H
D. 85
E. 60
10. Berikut ini merupakan akibat dari tekanan ban yang kurang angin, kecuali …..
A. kemudi bertambah berat
B. gesekan ban dengan jalan bertambah
C. dapat menimbulkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak
D. tepi ban lebih cepat aus
E. bagian tengah tread lebih cepat aus
A. 70
B. 14
C. 115
D. D
E. T
9. Menurut ISO kode ban 195 / 60 R 14 85 H aspect ratio ditunjukkan oleh …..
A. 195
B. 14
C. H
D. 85
E. 60
10. Berikut ini merupakan akibat dari tekanan ban yang kurang angin, kecuali …..
A. kemudi bertambah berat
B. gesekan ban dengan jalan bertambah
C. dapat menimbulkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak
D. tepi ban lebih cepat aus
E. bagian tengah tread lebih cepat aus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar