Penyerahan piagam bakat peserta didik
SIMAK VIDEO BERIKUT INI dengan cara klik tautan dibawah ini!
TUGAS
TUGAS 1. GAMBARKAN SERTA JELASKAN PADA BUKU MASING-MASING DENGAN MEMILIH SALAH SATU TOPIK BERIKUT"
1. Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati
2. Cara Kerja Sistem Pengisian Mesin Hidup Putaran Lambat
3. Cara kerja mesin dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang.
4. Cara Kerja Mesin dari Kecepatan Sedang ke Kecepatan Tinggi
TUGAS 2. JANGAN LUPA TAMBAHKAN MATERI RANGKUMAN
KIRIMKAN TUGAS DENGAN MENSCAN ATAU FOTO PADA HP MASING - MASING dan file di beri Nama Siswa PADA LINK BERIKUT:PENGUMPULAN TUGAS XI OT
Aplikasi dalam Sistem Pengisian (Charging System)
Gb.1. Wiring sistem pengisian konvensional
Gambar diatas menunjukan sirkuit/ranngkaian dari system pengisian yang memakai regulator dua titik kontak. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator disuplai dari terminal F. Arus ini diatur dalam arti ditambah atau dikurangi oleh regulator sesuai dengan tegangan terminal B. Listrik dihasilkan oleh stator alternator yang disuplai dari terminal B, dan dipakai untuk mensuplai kembali beban-beban yang terjadi pada lampu-lampu besar (head llights), wipers, radio, dan lain-lain dalam penambahan untuk mengisi kembali baterai. Lampu pengisian akan menyala, bila altenator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal.Hal tersebut terjadi apabila tegangan dari teminal N alternator kurang dari jumlah yang ditentukan.
Seperti telah ditunjukan oleh gambar diatas, bila sekering terminal IG putus, listrik tidak akan mengalir ke rotor dan akibatnya alternator tidak membangkitkan listrik.Walaupun sekering CHG putus alternator akan berfungsi.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan bantuan sirkuit pengisian sebagai berikut.
1. Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati
Gb.2. Saat kunci kontak ON mesin OFF
Bila kunci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut :
a. Arus yang ke field coil
Terminal(+)baterai→fusible link→kunci kontak (IG switch)→sekering→terminal IG regulator→point PL→point PL→terminal F regulator→terminal F alternator→brush→slip ring→rotor coiil→slip ring→brush→terminal E alternator→massa→bodi.
Aibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus ini disebut araus medan (field current).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) baterai→fusibler link→sakjelar kunci kontak IG (IG switch) sekering→lampu CHG→terminal L regulator→titik kontak P→titik kontak P→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya lampu charge akan menyala.
Setelah kunci kontak diputar ke posisi ON, maka arus akan mengalir dari bateraike Fusible link, ke kunci kontak ke fuse ke Charge Warning Lamp ke terminal L regulator ke P0 ke P1 ke massa. Akibatnya lampu pengisian menyala. Pada gambar diatas aliran arusnya berwarna merah. Keterangan : Maaf kunci kontak jadi tidak kelihatan akibat tertutup warna merah.
Pada saat yang sama, arus dari baterai juga mengalir ke FL ke KK ke fuse ke terminal IG regulator ke PL1 ke PL0 ke terminal F regulator ke F alternator ke slipring, ke rotor coil, ke slip ring kemudian ke massa. Akibatnya pada kumparan rotor timbul medan magnet.
2. Cara Kerja Sistem Pengisian Mesin Hidup Putaran Lambat
Gb.3. Mesin hidup putaran lambat
Setelah mesin hidup, alternator khusunya pada stator coil akan menghasilkan arus listrik.
Arus yang dihasilkan ini dari terminal N alternator akan mengalir menuju terminal N alternator ke N regulator , ke kumparan voltage relay, ke massa. Akibatnya pada voltage relay terjadi kemagnetan, sehingga terminal P0 akan tertarik dan menempel dengan P2. Yang mana arus yang ke lampu pengisian (cwl) tidak mendapatkan massa, ini akan membuat lampunya mati.
Output dari stator coil ini disalurkan ke dioda (rectifier) dan disearahkan menjadi arus searah (DC) kemudian mengalir ke terminal B alternator kemudian ke baterai. Maka pada baterai/aki terjadi pengisian.
Arus dari terminal B alternator juga mengalir ke B regulator ke P2 ke P0 ke kumparan voltage regulator ke massa. Akibatnya timbul kemagnetan pada voltage regulator.
Karena putaran masih rendah, tegangan output alternator cenderung rendah, dan kemagnetan pada kumparan voltage regulatornya pun juga masih lemah, akibatnya tidak mampu menarik PL0 dan tetap menempel ke PL1 (karena adanya pegas pada Pl 0).
Pada saat ini arus yang besar mengalir dari Ig , ke Pl1, ke Pl0, ke F regulator, ke F alternator ke RC ke massa, maka arus yang mengalir ke RC besar dan medan magnet pada RC kuat. Jadi, meskipun putaran lambat, output alternator tetap cukup untuk mengisi baterai karena medan magnet pada RC kuat. Ouput tegangan ini berkisar antara 13,8 sampai 14,8 Volt.
3. Cara kerja mesin dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang.
Sesudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan/voltage dibangkitkan dalam stator coil, dan tegangan netral dipergunakan untuk voltage relay, karena itu lampu charge jadi mati.Pada waktu yang sama, tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field current) yang ke rotor dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage regulator.
Demikianlah, salah satu arus medan akan lewat menembus atau tidak menembus resistor R, tergantung pada keadaaan titik kontak PL.
Gb.4. Kerja pengisian saat putaran mesin sedang
Catatan :
Bila gerakan P dari voltage relay, membuat hubungan dengan titik kontak P, maka pada sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian (charge) tegangannya sama. Sehingga pada aris tidak akan mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya aliran arus pada masing-masing peristiwa sebagai berikut :
a. Tegangan Netral
Terminal N alternator→terminal N regulator→magnet coil dari voltage relay→terminal E reguilator→massa bodi.
Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay akan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik kontak P dari P dan selanjutnya P akan bersatu dengan P. Dengan demikian lampu pengisian (charge) jadi mati.
b. Tegangan yang keluar (output Voltage)
Terminal B alternator→trminal B regulator→titik kontak P→titik kontak P→magnet coil dari voltage regulator→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik kontak (point) PL.
Dalam hal ini PL akan tertarik dari PL sehingga pada kecepatan sedang PL akan mengambang (seperti terlihat pada gambar diatas).
c. Arus yang ke field
Termional B alternator→IG switch→Fuse→terminal IG regulator→Point PL→Point PL→Reristor R→Terminal F regulator→Terminal F alternator→Rotor coil→terminal E alternator→massa bodi.
Dalam hal ini jumlah arus/tegangan yang masuk ke rotor coil bias melalui dua saluran.
→Bila kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL dari PL, maka arus yang ke rotor coil akan melalui resistor R.Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coil-pun kecil (berkurang).
d. Out Put current
Terminal B alternator →baterai dan beban→massa bodi.
4. Cara Kerja Mesin dari Kecepatan Sedang ke Kecepatan Tinggi
Gb.5. Kerja sistem pengisian saat kecepatan tinggi
Bila putaran mesin bertambah , voltage yang dihasilkan oleh kumparan stato naik, dan gaya tarik dari kemagnetan kumparan voltage regulator menjadi lebih kuat.
Dengan daya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus (intermittently).Dengan kata lain , gerakan titik kontak PL dari voltage regulator kadang-kadang membuat hubungan dengan titik kontak PL .
Catatan :
Bial gerakan titik kontak PL pada regulator berhubungan dengan titik kontak PL,field current akan dibatasi. Bagaimanapun juga point dari voltage relay tidak akan terpisah dari point P,sebab tegangan netral terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya adalah senagai berikut :
a. Voltage Netral (Tegangan Netral)
Terminal N alternator→terminal N regulator→magnet coil dari voltage relay→terminal E regulator→massa bodi.
Arus ini juga sering disebut netral voltage.
b. Out Put Voltage
Terminal B alternator→terminal B regulator→point P→point P→magnet coil dari N regulatorterminal E regulator.
Inilah yang disebut dengan Output voltage.
c. tidak ada arus ke Field Current
Terminal B alternator →IG switch→fuse→terminal IG regulator→reristor R→Terminal F regulator→terminal F alternator→rotor coil→atau→point PL→Point P→ground (NO.F.C)→Terminal E alternator→massa (F Current).
Bila arus resistor R→mengalir teminal Fregulator→rotor coil→massa, akibatnya arua yang ke rotor ada, tapi kalau PL-maka arus mengalir ke massa sehingga yang ke rotor coil tidak ada.
d. Out Put Current
Terminal B alternator→baterai/load→massa.
Rangkuman Sistem Pengisian .
1. Tugas alternator pada mobil atau kendaraan adalah:
a. Sebagai sumber energi untuk kebutuhan seluruh energi listrik dalam mobil.seperti : sistem pengapian ( ignition system ), sistem penerangan ( light system ),air conditioner ( AC ), .
b. Pengisian baterai agar selalu siap dipergunakan untuk digunakan.
2. Komponen kelistrikan mobil membutuhkan arus searah untuk operasinya,dan pengisian baterai membutuhkan arus searah.
3. Kumparan 3 phase pada alternator menghasilkan arus bolak balik,maka harus dirubah menjadi arus searah,
4. Tugas diode di alternator adalah untuk menyearahkan arus bolak balik dari stator pada altenator menjadi arus searah ..
5. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator tergantung putaran mesin, makin cepat putarannya makin tinggi tegangan yang dihasilkan.Pengatur tegngan berfungsi untuk mencegah kenaikan tegangan yang berlebihan, Mengatur tegangan pada putaran rendah dan putaran tinggi supaya stabil, proses ini pada umumnya dinamakan meregulasi tegangan.
6. Keuntungan dari regulator elektronik adalah ; meregulasi tegangan alternator lebih teliti,konstruksi lebih kecil,bebas korosi,bebas keausan
7. Bila sebatang besi dililiti kawat dan dialiri arus listrik, maka pada besi tersebut timbul medan magnit. Dan semakin kuat tegangan listriknya , makin kuat pula medan magnit yang dibangkitkan.
8. Tegangan listrik yang keluar dari alternator perlu diregulasi adalah untuk menyesuaikan tegangan kerja sistem kelistrikan dengan stabil.
9. Tugas regulator pada sistem pengisian pada mobil adalah : meregulasi tegangan agar tetap stabil pada tegangan kerja.
10. Keuntungan regulator elektronik dibandingkan dengan regulator
konvensional. Pada sistem pengisian.
a. Meregulasi tegangan pengisian lebih teliti
b. Meregulasi tegangan sangat peka atau sensitip.
c. Konstruksi lebih kecil, hemat tempat.
d. Bebas korosi pegas, bebas keausan kontak.
Latihan Sistem pengisian
1. Jika saat kunci kontak pada mesin mobil diputar posisi posisi ON / IG, mesin mati / belum di starter lampu control pengisian pada dash board seharusnya
a. Mati.
b. Hidup.
c. Redup.
d. Mati hidup lagi.
Gb.1. Wiring sistem pengisian konvensional
Gambar diatas menunjukan sirkuit/ranngkaian dari system pengisian yang memakai regulator dua titik kontak. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator disuplai dari terminal F. Arus ini diatur dalam arti ditambah atau dikurangi oleh regulator sesuai dengan tegangan terminal B. Listrik dihasilkan oleh stator alternator yang disuplai dari terminal B, dan dipakai untuk mensuplai kembali beban-beban yang terjadi pada lampu-lampu besar (head llights), wipers, radio, dan lain-lain dalam penambahan untuk mengisi kembali baterai. Lampu pengisian akan menyala, bila altenator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal.Hal tersebut terjadi apabila tegangan dari teminal N alternator kurang dari jumlah yang ditentukan.
Seperti telah ditunjukan oleh gambar diatas, bila sekering terminal IG putus, listrik tidak akan mengalir ke rotor dan akibatnya alternator tidak membangkitkan listrik.Walaupun sekering CHG putus alternator akan berfungsi.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan bantuan sirkuit pengisian sebagai berikut.
1. Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati
Gb.2. Saat kunci kontak ON mesin OFF
Bila kunci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut :
a. Arus yang ke field coil
Terminal(+)baterai→fusible link→kunci kontak (IG switch)→sekering→terminal IG regulator→point PL→point PL→terminal F regulator→terminal F alternator→brush→slip ring→rotor coiil→slip ring→brush→terminal E alternator→massa→bodi.
Aibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus ini disebut araus medan (field current).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) baterai→fusibler link→sakjelar kunci kontak IG (IG switch) sekering→lampu CHG→terminal L regulator→titik kontak P→titik kontak P→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya lampu charge akan menyala.
Setelah kunci kontak diputar ke posisi ON, maka arus akan mengalir dari bateraike Fusible link, ke kunci kontak ke fuse ke Charge Warning Lamp ke terminal L regulator ke P0 ke P1 ke massa. Akibatnya lampu pengisian menyala. Pada gambar diatas aliran arusnya berwarna merah. Keterangan : Maaf kunci kontak jadi tidak kelihatan akibat tertutup warna merah.
Pada saat yang sama, arus dari baterai juga mengalir ke FL ke KK ke fuse ke terminal IG regulator ke PL1 ke PL0 ke terminal F regulator ke F alternator ke slipring, ke rotor coil, ke slip ring kemudian ke massa. Akibatnya pada kumparan rotor timbul medan magnet.
2. Cara Kerja Sistem Pengisian Mesin Hidup Putaran Lambat
Gb.3. Mesin hidup putaran lambat
Setelah mesin hidup, alternator khusunya pada stator coil akan menghasilkan arus listrik.
Arus yang dihasilkan ini dari terminal N alternator akan mengalir menuju terminal N alternator ke N regulator , ke kumparan voltage relay, ke massa. Akibatnya pada voltage relay terjadi kemagnetan, sehingga terminal P0 akan tertarik dan menempel dengan P2. Yang mana arus yang ke lampu pengisian (cwl) tidak mendapatkan massa, ini akan membuat lampunya mati.
Output dari stator coil ini disalurkan ke dioda (rectifier) dan disearahkan menjadi arus searah (DC) kemudian mengalir ke terminal B alternator kemudian ke baterai. Maka pada baterai/aki terjadi pengisian.
Arus dari terminal B alternator juga mengalir ke B regulator ke P2 ke P0 ke kumparan voltage regulator ke massa. Akibatnya timbul kemagnetan pada voltage regulator.
Karena putaran masih rendah, tegangan output alternator cenderung rendah, dan kemagnetan pada kumparan voltage regulatornya pun juga masih lemah, akibatnya tidak mampu menarik PL0 dan tetap menempel ke PL1 (karena adanya pegas pada Pl 0).
Pada saat ini arus yang besar mengalir dari Ig , ke Pl1, ke Pl0, ke F regulator, ke F alternator ke RC ke massa, maka arus yang mengalir ke RC besar dan medan magnet pada RC kuat. Jadi, meskipun putaran lambat, output alternator tetap cukup untuk mengisi baterai karena medan magnet pada RC kuat. Ouput tegangan ini berkisar antara 13,8 sampai 14,8 Volt.
3. Cara kerja mesin dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang.
Sesudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan/voltage dibangkitkan dalam stator coil, dan tegangan netral dipergunakan untuk voltage relay, karena itu lampu charge jadi mati.Pada waktu yang sama, tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field current) yang ke rotor dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage regulator.
Demikianlah, salah satu arus medan akan lewat menembus atau tidak menembus resistor R, tergantung pada keadaaan titik kontak PL.
Gb.4. Kerja pengisian saat putaran mesin sedang
Catatan :
Bila gerakan P dari voltage relay, membuat hubungan dengan titik kontak P, maka pada sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian (charge) tegangannya sama. Sehingga pada aris tidak akan mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya aliran arus pada masing-masing peristiwa sebagai berikut :
a. Tegangan Netral
Terminal N alternator→terminal N regulator→magnet coil dari voltage relay→terminal E reguilator→massa bodi.
Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay akan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik kontak P dari P dan selanjutnya P akan bersatu dengan P. Dengan demikian lampu pengisian (charge) jadi mati.
b. Tegangan yang keluar (output Voltage)
Terminal B alternator→trminal B regulator→titik kontak P→titik kontak P→magnet coil dari voltage regulator→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik kontak (point) PL.
Dalam hal ini PL akan tertarik dari PL sehingga pada kecepatan sedang PL akan mengambang (seperti terlihat pada gambar diatas).
c. Arus yang ke field
Termional B alternator→IG switch→Fuse→terminal IG regulator→Point PL→Point PL→Reristor R→Terminal F regulator→Terminal F alternator→Rotor coil→terminal E alternator→massa bodi.
Dalam hal ini jumlah arus/tegangan yang masuk ke rotor coil bias melalui dua saluran.
→Bila kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL dari PL, maka arus yang ke rotor coil akan melalui resistor R.Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coil-pun kecil (berkurang).
d. Out Put current
Terminal B alternator →baterai dan beban→massa bodi.
4. Cara Kerja Mesin dari Kecepatan Sedang ke Kecepatan Tinggi
Gb.5. Kerja sistem pengisian saat kecepatan tinggi
Bila putaran mesin bertambah , voltage yang dihasilkan oleh kumparan stato naik, dan gaya tarik dari kemagnetan kumparan voltage regulator menjadi lebih kuat.
Dengan daya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus (intermittently).Dengan kata lain , gerakan titik kontak PL dari voltage regulator kadang-kadang membuat hubungan dengan titik kontak PL .
Catatan :
Bial gerakan titik kontak PL pada regulator berhubungan dengan titik kontak PL,field current akan dibatasi. Bagaimanapun juga point dari voltage relay tidak akan terpisah dari point P,sebab tegangan netral terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya adalah senagai berikut :
a. Voltage Netral (Tegangan Netral)
Terminal N alternator→terminal N regulator→magnet coil dari voltage relay→terminal E regulator→massa bodi.
Arus ini juga sering disebut netral voltage.
b. Out Put Voltage
Terminal B alternator→terminal B regulator→point P→point P→magnet coil dari N regulatorterminal E regulator.
Inilah yang disebut dengan Output voltage.
c. tidak ada arus ke Field Current
Terminal B alternator →IG switch→fuse→terminal IG regulator→reristor R→Terminal F regulator→terminal F alternator→rotor coil→atau→point PL→Point P→ground (NO.F.C)→Terminal E alternator→massa (F Current).
Bila arus resistor R→mengalir teminal Fregulator→rotor coil→massa, akibatnya arua yang ke rotor ada, tapi kalau PL-maka arus mengalir ke massa sehingga yang ke rotor coil tidak ada.
d. Out Put Current
Terminal B alternator→baterai/load→massa.
Rangkuman Sistem Pengisian .
1. Tugas alternator pada mobil atau kendaraan adalah:
a. Sebagai sumber energi untuk kebutuhan seluruh energi listrik dalam mobil.seperti : sistem pengapian ( ignition system ), sistem penerangan ( light system ),air conditioner ( AC ), .
b. Pengisian baterai agar selalu siap dipergunakan untuk digunakan.
2. Komponen kelistrikan mobil membutuhkan arus searah untuk operasinya,dan pengisian baterai membutuhkan arus searah.
3. Kumparan 3 phase pada alternator menghasilkan arus bolak balik,maka harus dirubah menjadi arus searah,
4. Tugas diode di alternator adalah untuk menyearahkan arus bolak balik dari stator pada altenator menjadi arus searah ..
5. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator tergantung putaran mesin, makin cepat putarannya makin tinggi tegangan yang dihasilkan.Pengatur tegngan berfungsi untuk mencegah kenaikan tegangan yang berlebihan, Mengatur tegangan pada putaran rendah dan putaran tinggi supaya stabil, proses ini pada umumnya dinamakan meregulasi tegangan.
6. Keuntungan dari regulator elektronik adalah ; meregulasi tegangan alternator lebih teliti,konstruksi lebih kecil,bebas korosi,bebas keausan
7. Bila sebatang besi dililiti kawat dan dialiri arus listrik, maka pada besi tersebut timbul medan magnit. Dan semakin kuat tegangan listriknya , makin kuat pula medan magnit yang dibangkitkan.
8. Tegangan listrik yang keluar dari alternator perlu diregulasi adalah untuk menyesuaikan tegangan kerja sistem kelistrikan dengan stabil.
9. Tugas regulator pada sistem pengisian pada mobil adalah : meregulasi tegangan agar tetap stabil pada tegangan kerja.
10. Keuntungan regulator elektronik dibandingkan dengan regulator
konvensional. Pada sistem pengisian.
a. Meregulasi tegangan pengisian lebih teliti
b. Meregulasi tegangan sangat peka atau sensitip.
c. Konstruksi lebih kecil, hemat tempat.
d. Bebas korosi pegas, bebas keausan kontak.
Latihan Sistem pengisian
1. Jika saat kunci kontak pada mesin mobil diputar posisi posisi ON / IG, mesin mati / belum di starter lampu control pengisian pada dash board seharusnya
a. Mati.
b. Hidup.
c. Redup.
d. Mati hidup lagi.
2. Pada saat kunci ON mesin hidup pada putaran 700 Rpm sampai 900 Rpm lampu control pengisian pada dash board seharusnya :
a. Hidup.
b. Mati.
c. Redup.
d. Mati terus hidup sebagai lampu control.
3. Jika arus listrik yang dihasilkan alternator lebih kecil dari spesifikasinya , kerusakan yang yang terjadi pada komponen alternator yaitu :
a. Kumparan rotor putus.
b. b Diode plus rusak
c. Slip ring rusak.
d. Sikat alternator putus
4. Hasil pengukuran tegangan untuk alternator 12 volt pada putaran 2000 Rpm sampai dengan 3000 Rpm ,yang keluar dari alternator sistem pengisian yang baik adalah :
a. 12 sampai dengan 15 volt.
b. 12,5 sampai dengan 15 volt.
c. 14,5 sampai dengan 17 volt.
d. 13,8 sampai dengan 14,8 volt.
5. Saat mesin berputar, sistem pengisian bekerja air baterai cepat berkurang , hal ini terjadi adanya gangguan pada sistem pengisian diagnose kerusakan adalah :
a. Sel baterai rusak
b. Mesin kelebihan beban.
c. Tali kipas tertlalu kencang.
d. Over charger tegangan pengisian
sumber belajar modul guru pembelajar f
Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati
BalasHapusGb.2. Saat kunci kontak ON mesin OFF
Bila kinci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) baterai→fusibler link→sakjelar kunci kontak IG (IG switch) sekering→lampu CHG→terminal L regulator→titik kontak P→titik kontak P→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya lampu charge akan menyala.
Setelah kunci kontak diputar ke posisi ON, maka arus akan mengalir dari bateraike Fusible link, ke kunci kontak ke fuse ke Charge Warning Lamp ke terminal L regulator ke P0 ke P1 ke massa.
Nama :ridho al romadhon
BalasHapusNo :32
Kelas:XII TKR C
Cara Kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati
Gb.2. Saat kunci kontak ON mesin OFF
Bila kinci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) baterai→fusibler link→sakjelar kunci kontak IG (IG switch) sekering→lampu CHG→terminal L regulator→titik kontak P→titik kontak P→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya lampu charge akan menyala.
Setelah kunci kontak diputar ke posisi ON, maka arus akan mengalir dari bateraike Fusible link, ke kunci kontak ke fuse ke Charge Warning Lamp ke terminal L regulator ke P0 ke P1 ke massa.
Pada saat yang sama, arus dari baterai juga mengalir ke FL ke KK ke fuse ke terminal IG regulator ke PL1 ke PL0 ke terminal F regulator ke F alternator ke slipring, ke rotor coil, ke slip ring kemudian ke massa. Akibatnya pada kumparan rotor timbul medan magnet.
NAMA:JORDI ARNANDA AGUSTIRA
BalasHapusNO:22
KLS:XII TKR C
Cara Kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati
Gb.2. Saat kunci kontak ON mesin OFF
Bila kinci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) baterai→fusibler link→sakjelar kunci kontak IG (IG switch) sekering→lampu CHG→terminal L regulator→titik kontak P→titik kontak P→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya lampu charge akan menyala.
Setelah kunci kontak diputar ke posisi ON, maka arus akan mengalir dari bateraike Fusible link, ke kunci kontak ke fuse ke Charge Warning Lamp ke terminal L regulator ke P0 ke P1 ke massa.
Pada saat yang sama, arus dari baterai juga mengalir ke FL ke KK ke fuse ke terminal IG regulator ke PL1 ke PL0 ke terminal F regulator ke F alternator ke slipring, ke rotor coil, ke slip ring kemudian ke massa. Akibatnya pada kumparan rotor timbul medan magnet.
Balas
NAMA:REZA ANUGRAH PRATAMA
BalasHapusNO:26
KELAS:XII TKR D
Cara Kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati
Gb.2. Saat kunci kontak ON mesin OFF
Bila kinci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) baterai→fusibler link→sakjelar kunci kontak IG (IG switch) sekering→lampu CHG→terminal L regulator→titik kontak P→titik kontak P→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya lampu charge akan menyala.
Setelah kunci kontak diputar ke posisi ON, maka arus akan mengalir dari bateraike Fusible link, ke kunci kontak ke fuse ke Charge Warning Lamp ke terminal L regulator ke P0 ke P1 ke massa.
Pada saat yang sama, arus dari baterai juga mengalir ke FL ke KK ke fuse ke terminal IG regulator ke PL1 ke PL0 ke terminal F regulator ke F alternator ke slipring, ke rotor coil, ke slip ring kemudian ke massa. Akibatnya pada kumparan rotor timbul medan magnet.
Nama : Kukuh wibisana sakti
BalasHapusKelas : XII TKR B
1. B
2. B
3. B
4. D
5. D
NAMA : RESTU DANU PRASETYA
BalasHapusKELAS : XII TKR B
1.B
2.A
3.A
4.B
5.D
NAMA:SYARIF RIZKI SETIAWAN
BalasHapusNO :33
KELAS:XII TKR B
1.B
2.B
3 B
4.D
5.D
NAMA : TREDY RINGGA SAKTI
BalasHapusNO. : 35
KELAS: XII TKR B
1.A
2.C
3.D
4.A
5.D
NAMA: RAFLI AHMAD FADHOLI
BalasHapusNO:29
KELAS: XII TKR B
1.B
2.B
3.B
4.D
5.D
Nama: Fajar aji Kurniawan Pratama
BalasHapusKelas :XII TKR B
Absen:15
1.b
2.b
3.a
4.d
5.d
Nama : Dimas Andriyansah
BalasHapusNo : 11
Kelas : XII TKR B
1.B
2.B
3.B
4.D
5.D
NAMA: RAFI RADITYA PRATAMA
BalasHapusNO: 28
KELAS: XII TKR B
1.B
2.B
3.B
4.D
5.D
Nama : hanu Arya bintang p
BalasHapusNo: 20
Kls: XII TKR B
1.B
2.B
3.B
4.D
5.D
NAMA: RENDY ANDINI SAKTI
BalasHapusNO:30
KLS:XII TKR B
1.B
2.A
3.A
4.B
5.D
Nama:HAFID MAULANA SETIAWAN
BalasHapusNo :19
Kelas :XII TKR B
1 B
2D
3D
4D
5A
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA:IRSYAD DANI SALIN
BalasHapusNI. :22
KLS. :XII TKR B
1.B
2.B
3.B
4.D
5.D
Nama:Farhan nur firdaus
BalasHapusNomor:16
Kelas:XII TKR B
JAWABAN:
1.B
2.B
3.B
4.D
5.D
Nama: HABIB ARDI PUTRANTO
BalasHapusKelas : XII TKR B
1.B
2.B
3.B
4.D
5.D
Nama :Alvin saputra
BalasHapusAbsen: 5
Kelas :XII TKR B
1.b
2.b
3.b
4.d
5.d
Nama : Afrizal Khiru N
BalasHapusNo : 02
Kelas : XII TKR B
1.B.hidup
2.B mati
3.C.dioda plus rusak
4.D.13,8 sampai dengan 14,8 volt.
5.D.Over charger tegangan pengisian
NAMA:Dhanu putra pradipta
BalasHapusKELAS:XII TKR B
ABSEN:10
1.B
2.B
3.A
4:D
5;D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus