A. Pendahuluan
Penumpang akan merasa nyaman di dalam mobil jika temperatur dan kelembaban
udara di dalam mobil sesuai, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin,
dengan kelembaban dan hembusan udara yang sesuai. Di negara yang mengalami
beberapa musim, ketika musim panas maka penumpang akan cenderung merasa
kepanasan. Oleh karena itu sistem AC harus mampu mendinginkan panas tersebut
sehingga udara terasa sejuk. Hal ini juga berlaku di negara tropis seperti Indonesia.
Sebaliknya saat musim dingin, temperatur udara dibawah 5oC
bahkan bisa mencapai – 200C, maka penumpang mobil pasti merasa
kedinginan. Dalam hal ini sistem AC harus mampu memanaskan udara di dalam ruang
mobil sehingga udara terasa sejuk.
Sistem AC mobil memiliki komponen:
- Kompresor
- Kondensor
- Filter (tabung freon dengan
pengering)
- Sistem pengaman meliputi saklar
tekanan, sensor tekanan tinggi dan sensor temperatur
- Katup ekspansi
- Evaporator
- Saluran dan pipa
B. Pemeriksaan Tekanan Sistem AC
a. Sistem AC Bekerja Normal
Gambar 1.
Tekanan Manometer Normal
(Keterangan :TR
= Tekanan rendah & TT
= Tekanan tinggi)
Pasang manometer pengetes di pasang pada sistem AC mobil,hidupkan mesin sampai
putarannya minimal
2000 rpm. Kemudian baca penunjukan tekanan pada manometer. Sistem AC dalam kondisi bekerja normal bila :
1). pada saluran TR Tekanan = 1,5 – 2 bar (21 – 29
psi),
2). pada saluran TT Tekanan = 14,5 – 15,4 bar (200 – 213 psi).
b. Sistem AC
Tidak Bekerja Normal
1). Tekanan Dibawah Normal
Gambar 2.
Tekanan Dibawah Normal
Hal ini
diakibatkan oleh tekanan
yang kurang pada saluran tekan dan saluran isap kompresor menunjukkan bahwa zat pendingin yang beredar dalam sistem volumenya sudah berkurang. Jika tetap terjadi
kekurangan zat pendingin meskipun sebelumnya dalam sistem freon sudah diisi penuh, hal ini disebabkan kebocoran pada sistem,
akibatnya sistem AC bekerja tidak efisien (AC
kurang dingin).
Bila setelah filter hasil pengukuran menunjukkan tekanan tinggi, hal ini bisa menunjukkan bahwa filter
sudah kotor.
2). Tekanan Lebih Besar
Gambar 3. Tekanan Manometer Lebih
Besar
. Penyebabnya adalah :
a) Jika pengisian zat pendingin terlalu
banyak,
b) Pendinginan kondensor yang
kurang baik,
c) ada uap air
yang beredar dalam sistem.
3). Tekanan Lebih Tinggi dan
Lebih Rendah
Gambar 4. Tekanan Lebih Tinggi dan Lebih Rendah
Hal ini menunjukkan adanya kebocoran
pada bagian yang bergesekan dari kompresor seperti katup, cincin torak, mengakibatkan langkah
tekan kompresor tidak menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dan temperatur
evaporator naik, katup expansi akan selalu terbuka.
Katup–katup
kompresor yang rusak akan menyebabkan zat pendingin yang ditekan akan mengalami
kebocoran kebagian saluran isap, akibatnya saluran isap tekanannya akan lebih
tinggi dan pada bagian
saluran tekanan, tekanannya akan turun rendah.
Semoga berkah😁
BalasHapusaamiin
HapusDiupdet terus pak😀,rejek i anak soleh mudah"an🙏
HapusHadir
BalasHapusAmin@bayu s
BalasHapusGood pak 😁 Semoga menjadi berkah
BalasHapusTak komen pak
BalasHapusKahoot
BalasHapusMasuk :v Rohmad nur A
BalasHapusPararararaaaa parararararaaa hmmmmm (oki)
BalasHapusTerus diupdet pak meterinya,,,semogan rejek i anak soleh😁
BalasHapus